foto praktikum

foto bersama praktikum geo deskot di Desa Girisa.

Foto Praktikum

foto jalan-jalan di green taman.

my photo

shadow public colection.

Foto Praktikum

Foto praktikum di Desa Girisa (Gaya Baru).

Foto Di Lombongo

Gaya ala fotografer .

Senin, 09 April 2012

TENAGA TEKTONIK


      Tenaga Tektonik (Tektonisme) adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi yang mengakibatkan terjadinya pergeseran dan perubahan letak lapisan batuan, baik secara horizontal (gerak orogenetik) maupun secara vertikal (gerak epirogenetik).

A. Gerak Orogenetik (Orogenesa)
pembentukkan gunung meliputi daerah  yang sempit dan dalam waktu yang relatif singkat. Gerak itu dapat menimbulkan
  •  Lipatan
     Gerakan tekanan horizontal menyebabkan lapisan kulit bumi yang elastis berkerut, melipat, dan menyebabkan relief-relief mukabumi berbentuk pegunungan. Contoh, pegunungan-pegunungan tua seperti pegunungan Ural. Lipatan ini terjadi pada zaman primer.
  • Patahan (sesar)
     Gerakan tekanan horizontal dan vertikal menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah. Misalnya: tanah turun (Slenk), tanah naik (Horst), dan Fleksur.
Macam-macam sesar badasarkan arah geraknya dibedakan menjadi:
  •  Sesar naik dan sesar turun
      Bidang patahan yang atap sesarnya bergeser turun terhadap alas sesar disebut sesar turun. Sedangkan      yang atap sesarnya seakan-akan bergerak naik disebut sesar naik. Contoh sesar di Indonesia adalah sistem patahan di Bukit barisan (dari Sumatera Utara).
sampai teluk Semangko di Sumatera Selatan
  •  Graben atau Horst   
      Graben adalah sebuah jalur batuan yang terletak di antara dua bidang sesar yang hampir sejarar, sempit dan panjang.
  •  Sesar mendatar     
      Sesar mendatar adalah sesar yang tegak lurus yang bergesar secara horisontal walaupun ada yang agak vertikal
    
B.    Gerak Epirogenetik (Orogenesa)
       Gerak naik atau turun dari permukaan bumi, meliputi daerah yang luas dan berlangsung lambat. Gerak  epirogenetik dibedakan menjadi,
    1. Gerak Epirogenetik Positif, bila permukaan bumi turun atau seolah-olah permukaan air laut naik.
    2. Gerak Epirogenetik Negatif, bila permukaan bumi naik atau seolah-olah permukaan air laut turun.

SEISME (Gempa Bumi)

Seisme (Gempa bumi) Klasifikasi Gempa
        Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.

  1. Gempa tektonik: terjadi akibat tumbukan lempeng-lempeng di litosfer kulit bumi oleh tenaga tektonik. Tumbukan ini akan menghasilkan getaran. Getaran ini yang merambat sampai ke permukaan bumi.
  2. Gempa vulkanik: terjadi akibat aktivitas gunung api. Oleh karena itu, gempa ini hanya dapat dirasakan di sekitar gunung api menjelang letusan, pada saat letusan, dan beberapa saat setelah letusan.
  3. Gempa runtuhan atau longsoran: terjadi akibat daerah kosong di bawah lahan mengalami runtuh. Getaran yang dihasilkan akibat runtuhnya lahan hanya dirasakan di sekitar daerah yang runtuh.

TENAGA VULKANIK

         Tenaga Vulkanik (Vulkanisme) adalah proses pergeseran magma di dalam bumi. Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup
ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam maka dinamakan intrusi magma, sedangkan apabila penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.

Istilah Aktifitas Magma
      Berikut merupakan istilah yang digunakan pada proses aktifitas magma,
  • Lava / Volkanic Mudflow / Lahar (Magma yang keluar ke permukaan bumi, baik melalui lelehan atau       letusan)
  • Batholith (Dapur Magma)
  • Lakolith (Intrusi magma berbentuk datar)
  • Sill / Plat (Intrusi magma membentuk kawah / gang)
  • Apofisa (Intrusi magma merupakan cabang kawah / gang)
  • Diatrema (Lorong tempat keluarnya magma ke permukaan bumi)
  • Crater / Kawah / Kepundan (Lubang tempat keluarnya magma, merupakan ujung dari diatrema, namun tidak semua kepundan berada di puncak gunung).
Bentuk Ekstrusi Magma
Ekstrusi magma memiliki berbagai macam bentuk,
1.  Ekstrusi Sentral
     Proses magma keluar melalui gunung berapi
2.  Ekstrusi Linear
     Proses magma keluar melalui patahan atau garis yang memanjang
3.   Ekstrusi Area
     Proses magma keluar pada daerah yang sangat luas biasanya di daerah ini merupakan wilayah yang  dekat dengan sumber magma (dapur magma)
C. Tipe-tipe letusan gunung
Tipe-tipe letusan gunung api dibedakan menjadi :
1.   Tipe Merapi
2.   Tipe Hawai
3.   Tipe Peele
4.  Tipe Peret
5.   Tipe Stromboli
6.   Tipe St. Vincent.
7.   Tipe vulkano
Material yang dikeluarkan oleh gunung api tersebut, antara lain:
1) Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2) Lava dan lahar, berupa material cair.
3 )Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.

Ciri ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:
1.Suhu di sekitar gunung naik.
2.Mata air mejadi kering
3.Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
4.Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5.Binatang di sekitar gunung bermigrasi.

GEOMORFOLOGI BUKIT MAROS DI MAKASSAR


  Bukit-bukit Maros itu mempunyai ketinggian antara 150 – 300 m, tetapi yang tertinggi mencapai 564 m. Ketinggian dasar lembah meningkat dengan semakin tingginya letak dari permukaan laut, dan di bagian timur mencapai ketinggian 120 m. Daerah ini menerima curah hujan sebanyak 3500 mm setiap tahun, yang banyak menyebabkan terjadinya penghanyutan melalui permukaan tanah. Morfologi pebukitan barangkali disebabkan oleh sungai-sungai yang timbul di bagian timur yang mengalir ke barat melalui goa-goa yang diperlebar dan diperdalam oleh sungai-sungai tadi. Terjalnya lembah-lembah dipertegak oleh pelongsoran bagian bawah yang ditimbulkan oleh pengikisan sungai-sungai yang berkelok-kelok agak jauh di bawah permukaan dataran, yang cenderung mengalir melingkari dasar bukit-bukit dan tidak melingkari dataran aluvial. Pelongsoran di bagian bawah membentuk tempat-tempat perlindungan di bawah batuan setinggi kira-kira 2–3 m, dengan panjang berpuluh-puluh atau beratus-ratus meter, dan biasanya mempunyai kedalaman 1 atau 2 m, meskipun beberapa di antaranya ada yang meluas sampai jauh ke bukit-bukit  (Jennings, 1976; MacDonald, 1976).
           Karst menara mungkin terjadi dari karst berbukit kerucut tetapi tidak berarti semua karst bukit akan berkembang menjadi karst menara. Apa yang menyebabkan terjadinya karst berbukit sama sekali tidak jelas, tetapi mungkin terbentuk oleh aliran air di antara bongkahan-bongkahan batu kapur. Prosesnya berjalan sangat cepat; batu-batu karang yang terangkat ke atas selama zaman Kuarter yang membentuk sebagian besar Pulau Muna mempunyai bukit-bukit berbentuk kerucut (Gbr. 130) dan berbagai faktor telah bergabung sedemikian rupa,  sehingga bukit-bukit berbentuk kerucut itu lebih berkembang daripada di batuan-batuan kapur yang lain. Di daerah yang berbatasan dengan karang laguna yang terangkat ke atas, dapat ditemukan liang-liang peresapan atau dolina dengan garis tengah sampai 150 m. Adanya dolina ini lebih menandai daerah-daerah karst di daerah iklim sedang, dan tampak sebagai bercak-bercak bekas cacar pada permukaan yang tanpa itu relatif rata. Di beberapa tempat di daerah karst berbukit kerucut di sebelah utara Bone, seperti misalnya Sungai Macao, terbentuk jurang-jurang dalam (kanyon) yang terjal, di tempat-tempat yang semula terdapat sungai di bawah tanah yang melarutkan atap aliran sungai itu menjadi demikian tipis dan akhirnya akan runtuh (Verstappen, 1957).

SEJARAH PEMBENTUKAN BUMI

Sejarah Pembentukan Bumi - Bumi merupakan tempat tinggal manusia hidup di alam dunia, tempat dimana semua makhluk hidup melakukan makan, minum, ee dan segalanya. Tapi sudah tahukah anda bagaimana proses pembentukan bumi itu terjadi? Dalam sejarah pembentukan bumi, banyak terdapat teori yang menggambarkan awal mula terbentuknya bumi, dari semuanya itu, teori pembentukan bumi yang paling popular adalah teori big bang. Teori ini menyatakan proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang silam. Untuk selengkapnya tentang teori-teori pembentukan bumi, , dan pada kesempatan ini duniabaca.com akan memuat Proses Pembentukan Bumi sebagai penambah ilmu pengetahuan kita.

SEJARAH PROSES PEMBENTUKAN BUMI

a. Proses Alam Endogen

           Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi.
Lapisan Inti : cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).
Lapisan Astenosfer : merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima).

Lapisan Litosfer : merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.
Kerak Bumi : padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial).
            Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada lapisan mantel.
Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya. Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi. Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut:
(1)    Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
(2)    Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
(3)    Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.

b. Proses Alam Eksogen
           Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi Bumi tempat segenap makhluk hidup termasuk manusia telah terbentuk kira-kira 4.600 000.000 tahun lalu bersamaan dengan planet-planet lain yang membentuk tata surya dengan matahari sebagai pusatnya. Sejarah kehidupan di bumi baru dimulai sekitar 3.500.000.000 tahun lalu dengan munculnya micro-organisma sederhana yaitu bakteri dan ganggang. Kemudian pada 1.000.000.000 tahun lalu baru muncul organisme bersel banyak. Pada sekitar 540.000.000 tahun lalu secara bertahap kehidupan yang lebih komplek mulai berevolusi.
         Perkembangan perubahan tetumbuhan diawali oleh Pteridofita (tumbuhan paku), Gimnosperma (tumbuhan berujung) dan terakhir Angiosperma (tumbuhan berbunga). Sedangkan perkembangan dan perubahan hewan dimulai dari invertebrata, ikan, amfibia, reptilia, burung dan terakhir mamalia, kemudian terakhir kali muncul manusia. Kalau dalam ilmu sejarah kita mengenal jaman-jaman dengan nama-nama khususnya. Misal Jaman Batu, Jaman Majapahit, Terus ada yang membagi lagi dengan Kala, Masa dan sebagainya. Dalam ilmu geologi juga mirip. Ada yg disebut “jaman“, “kala“, “periode” dan sebagainya.

Teori-Teori tentang pembentukan Tata Surya dan Bumi

:
1.Theory Big bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi. Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
•     Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
•    Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
•    Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi. Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca


2. Teori Kabut Kant-Laplace

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.

3. Teori Planetesimal

Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet Bumi kita.

Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.

4. Teori Pasang Surut Gas

Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu. Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.

5. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya

Minggu, 08 April 2012

MY ALBUM PHOTO










Belajar Google Scatehup


 

google scateup
Google SketchUp adalah mudah digunakan program yang memungkinkan Anda dan siswa Anda membuat, mengubah dan berbagi model 3D. Dari sejarah kalkulus, Anda akan terkejut melihat betapa mudahnya untuk melihat ide-ide Anda dalam 3D. Dan ketika Anda selesai, Anda dapat mengekspor foto, membuat film atau mencetak pandangan tentang apa yang Anda buat.

Google SketchUp adalah sebuah perangkat lunak desain grafis yang dikembangkan oleh Google. Pendesain grafis ini dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis model, dan model yang dibuat dapat diletakkan di Google Earth atau dipamerkan di Google 3D Warehouse. Tersedia dua versi SketchUp, yaitu :
  • Google SketchUp (gratis)
  • Google SketchUp Pro (harga: USD 459.00)