gambar1. lingkungan yang masih terjaga |
Konsep Dasar
Ilmu Lingkungan
Lingkungan
adalah seluruh faktor luar yang mempengaruhi kehidupan suatu organisme.
Faktor-faktor tersebut dapat berupa organisme hidup (biotik) atau yang tidak
hidup (abiotik) misalnya curah hujan, suhu, udara, tanah, dan sebagainya. Dalam
UU Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
menjelaskan bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup manusia disebut Ilmu
Lingkungan.
Ilmu
Lingkungan merupakan integrasi dari berbagai ilmu yang mempelajari lingkungan
dari sudut pandang tertentu. Dapat dikatakan bahwa ilmu lingkungan adalah suatu
wadah yang berisikan berbagai asas dan konsep dari berbagai ilmu yang
dipersatukan dengan maksud untuk mempelajari dan memecahkan masalah-masalah
yang menyangkut hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya. Penyatuan dari asas dan konsep tersebut
dimungkinkan karena dipergunakannya variabel-variabel yang serupa yaitu energi, materi, ruang, waktu dan keanekaragaman (diversitas) dan informasi.
Tumbuhan,
hewan, tubuh manusia, tanah, batuan, dan lain-lain tersusun atas materi. Materi
tersebut terdiri atas unsur kimia, seperti senyawa karbon (C), hidrogen (H),
Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Posfor
(P). Materi yang dibutuhkan oleh tubuh kita diperoleh dari makanan. Materi
dalam makanan itu berbentuk karbohidrat, protein, lemak dan vitamin-vitamin.
Selain untuk pembentukan tubuh manusia, makanan juga mengandung zat yang
dibutuhkan untuk proses metabloisme
tubuh. Dari makanan tersebut kita memperoleh energi yang dibutuhkan
untuk melakukan kerja.
Energi
dibutuhkan manusia untuk melakukan kerja. Dengan demikian tanpa adanya energi
manusia tidak dapat melakukan kerja atau aktivitas. Energi tidak dapat dilihat,
tetapi dapat dirasakan melalui efek dari adanya energi tersebut. Misalnya kita
menggunakan energi untuk mengangkat suatu benda. Energi yang dipakai tidak
terlihat, akan tetapi yang terlihat adalah adanya benda yang terangkat sebagai akibat dari
adanya energi untuk mengangkat benda tersebut. Tiga sumber energi dalam
kehidupan kita yaitu energi yang berasal dari matahari, panas bumi dan energi
nuklir yang berasal dari reaksi nuklir dalam reaktor atom. Sampai saat ini,
energi yang paling banyak digunakan adalah energi matahari, terutama yang
diserap oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis.
Dalam
melakukan suatu proses, dibutuhkan waktu. Waktu juga sangat penting, karena
sebuah proses tidak akan sampai pada batas suatu tingkat, apabila tidak diberi
cukup waktu untuk mencapainya. Seorang tumbuhn dari bayi, masa kanak-kanan
hingga dewasa membutuhkan waktu untuk proses tumbuh kembangnya.
Keanekaragaman
(diversitas) menentukan tinggi rendahnya dinamika orgnaisme hidup, populasi dan
komunitas di muka bumi. Makin beranekaragam jenis makanan suatu spesies, makin
kurang bahaya spesies tersebut menghadapi perubahan lingkungan yang dapat
memusnahkan sumber makanannya. Sebaliknya suatu spesies yang hanya memakan satu
jenis makanan akan mudah terancam bahaya kelaparan apabila sumber makanannya
musnah.
Informasi
adalah suatu hal yang dapat memberikan pengetahuan. Informasi dapat berbentuk
warna, suhu, kelakukan dan lain-lain. Misalnya warna hijau dapat
menginformasikan kepada kita tentang adanya tumbuhan. Raut muka dapat menginformasikan kepada kita
apakah orang tersebut bersedih atau gembira. Suatu sistem, misalnya manusia
akan berusaha untuk menambah informasi. Barang siapa yang dapat menguasai
informasi yaitu untuk memilikinya, menggunakannya dan mengatur arusnya, dialah
yang berkuasa.
Ilmu Lingkungan
yang sebenarnya merupakan ilmu terapan dari ilmu ekologi yang murni sifatnya.
Berbagai asas dan konsep dari ilmu ekologi diterapkan untuk pemecahan masalah
yang lebih luas yang menyangkut hubungan antara manusia dengan lingkungannya.
Kesadaran masyarakat terhadap persoalan-persoalan lingkungan membuat ekologi
makin dikenal tetapi sering disalahartikan dengan program-program dan ilmu
lingkungan. Ekologi menyumbang studi dan pengertian tentang persoalan lingkungan.
Oleh sebab itu ekologi dikatakan sebagai dasar ilmu lingkungan.
4.2
Asas-asas Ilmu Lingkungan
Asas
ialah penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai
dasar untuk menguraikan fenomena (gejala) dan situasi yang lebih spesifik.
Beberapa asas sebenarnya telah dikemukakan, namun demikian tidak ada buruknya
jika dikemukakan lagi bersama-sama dengan asas-asas lain yang belum diketahui
maksudnya agar diketahui gambaran secara sistematis dan menyeluruh.
Asas-asas yang dikemukakan adalah
ajaran dari ilmu lingkungan yaitu:
1.
Semua energi yang
memasuki jasad hidup, populasi atau ekosistem dianggap sebagai energi yang
tersimpan atau yang terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
yang lain, tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan atau diciptakan.
Asas pertama ilmu lingkungan
nampak jelas ada kesamaannya dengan hukum Thermodinamika pertama dalam ilmu
fisika. Asas ini sering juga disebut sebagai hukum kekekalan energi. Energi
yang terkandung dalam tumbuh-tumbuhan menjadi sumber energi makhluk hidup lain
(hewan dan manusia). Bahan-bahan organik yang terkandung dalam tubuh jasad-jasad
dan makhluk hidup mengalami proses yang mengubahnya menjadi energi untuk
tumbuh, berkembang biak, menjalankan proses metabolisme dan energi yang
terbuang. Terbuang dalam arti tidak dapat dimanfaatkan lagi oleh makhluk hidup,
tetapi tidak hilang dari alam semesta.
2.
Tidak ada sistem
perubahan energi yang efisien
Asas ini merupakan hukum
thermodinamika kedua. Semua proses biologi adalah kurang efisien. Input energi
ke dalam suatu jasad hidup, populasi, atau ekosistem hanya sebagian yang dapat
dimanfaatkan sendiri dan ditransfer ke organisme,populasi atau ekosistem lain.
3.
Materi, energi, ruang,
keanekaragaman dan waktu semuanya termasuk kategori sumber alam.
Yang dimaksud oleh
sumber alam adalah segala sesuatu yang memungkinkan organisme hidup untuk
meningkatkan pengubahan energi.
4.
Kenaikan pengadaan
sumber alam mempengaruhi perkembangan populasi, pemakaian energi, produksi
benda-benda, penggunaan air, sampah dan sebagainya yang sifatnya serupa dengan
sifat “hukum-tumbuh”.
Corak hukum tumbuh itu
jika dituangkan dalam bentuk diagram memiliki bentuk sebagaimana ditunjukkan
pada Gambar 4.1.
Y = Populasi
|
X = sumber alam
|
Titik maksimum
|
Titik optimum
|
Titik balik (pas-pasan)
|
Titik minimum
|
Gambar
4.1 Corak Hukum Tumbuh
Menurut grafik tersebut
kenaikan pengadaan sumber alam seperti materi, energi, ruang, waktu dan
sebagainya akan mendorong perkembangan dalam ekosistem. Pada permulaan
pertumbuhan berjalan datar, sampai mencapai titik minimum. Penambahan
penyediaan sumber alam selanjutnya akan mendapatkan pertumbuhan yang sifatnya
meningkat sampai fase titik balik. Pada titik balik penyediaan sumber alam pas-pasan. Penambahan penyediaan sumber alam (misalnya pupuk) akan mendatangkan pertumbuhan
tanaman menjadi lebih baik, pada titik optimum tanaman mencapai pertumbuhan
yang terbaik. Penyediaan sumber alam lebih lanjut akan mendorong tanaman
mencapai pertumbuhan sampai titik maksimum Pada titik maksimum keadaan tanaman
tidak normal lagi, tanaman tumbuhnya terlalu subur dan tidak akan mendatangkan
hasil maksimum. Peningkatan penyediaan sumber alam lebih lanjut akan
menyebabkan tanaman layu dan mati.
5.
Ada sumber alam yang
merangsang penggunaannya kalaui ditambah penyediaannya, tetapi ada juga yang
tidak merangsang.
6.
Jasad hidup yang dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya akan lebih berhasil mengalahkan
saingannya.
7.
Keanekaragaman suatu
komunitas akan makin mantap di alam lingkungan yang memiliki keteraturan
tatanan yang makin tinggi.
8.
Kejenuhan atau tidaknya
sebuah habitat oleh keanekaragaman makhluk hidup, tergantung pada nicia dalam
lingkungan hidup itu dapat memisahkan makhluk hidup tersebut.
Tiap species memiliki
nicia (niche= keadaan lingkungan yang
khas) tertentu. Atau dengan kata lain masing-masing species mempunyai keperluan
dan fungsi yang berbeda di alam. Dengan demikian species tersebut dapat hidup
berdampingan dengan species lain tanpa persaingan. Hal ini akan terjadi kalau
species tersebut masuk dalam satu kelompok taksonomi (species yang berasal dari
satu nenek moyang).
9.
Keanekaragaman
komunitas yang apapun akan sebanding dengan ratio antara biomas dan
produktivitas. Atau dengan kata lain, efisiensi penggunaan energi akan
meningkat dengan meningkatnya kompleksitas komunitas.
10. Dalam
perjalanan waktu (evolusi) perbandingan antar biomas (B) dengan produktivitas
(P) pada lingkungan yang stabil akan naik mencapai sebuah asimtot.
Asas ini merupakan
kelanjutan dari asas yang mengatakan bahwa kemantapan keanekargaman suatu
komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramalkan dan juga
merupakan kelanjutan dari asas yang berbunyi efisiensi penggunaan energi akan
meningkat dengan meningkatnya kompleksitas komunitas.
11. Sistem
yang sudah mantap(dewasa) akan mengeksploitasi sistem yang belum mantap (belum
dewasa).
Contoh: populasi babi
hutan, kera dan sebagainya yang bertempat tinggal di hutan akan memanfaatkan
sumber alam dari ekosistem yang masih muda yang berada di dekat hutan.
Ekosistem yang muda itu ialah tanah lading yang baru dibuka dan ditanami dengan
padi atau jagung.
12. Kemampuan
adaptasi suatu sifat tergantung dari kepentingan relatifnya dalam suatu
lingkungan.
13. Lingkungan
fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem
mantap, yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi yang lebih jauh lagi.
Jumlah species dan
varietas pada rantai makanan dalam komunitas akan naik, jumlah energi yang
masuk melalui ekosistem meningkat.
14. Derajat
pola keteraturan fluktuasi populasi tergantung dari pengaruh sejarah populasi
itu sebelumnya.
Asas ke-14 sebenarnya
adalah kebalikan dari asas ke-13. Bunyi dari asas ke-14 dapat dirumuskan
sebagai berikut: keanekaragaman pada rantai makanan dalam suatu ekosistem yang
belum mantap akan mendatangkan derajat ketidakstabilan populasi yang tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar
thanks udah d komentar